Jumat, 15 Juli 2016

Mobil Murah LcGC



Fakta Buruk Terkait Mobil Murah - Melalui salah satu kebijakan pemerintah lahirlah konsep kendaraan roda empat yang katanya hemat energi dan tentunya murah bila dibandingkan dengan harga mobil pada umumnya. Namun ini tidak semuanya sesuai dengan fakta melainkan juga ada kecenderungan sebagai klaim belaka. Bukan hanya itu, lahirnya mobil LCGC (low cost green car) ini juga dinilai oleh sebagian pihak sebagai sebuah kebijakan yang timpang dan menuai pro kontra.
 
Ketimpangan dari kebijakan ini terlihat jelas dari fakta mobil yang sebenarnya berharga murah untuk bisa dijangkau masyarakat menengah, namun diharuskan bagi konsumennya untuk menggunakan bahan bakar beroktan tinggi untuk konsumsi mesinnya. Tentu ini sangat kentara ketimpangannya. Makanya pemerintah mesti berpikir ulang di masa mendatang.

Mengenai fakta pro dan kontra terkait mobil murah ini yakni sebagian kalangan berpendapat lahirnya mobil lcgc akan menambah kemacetan terutama di kota-kota besar sebagaimana Jakarta. Ini tentu saja akan menambah berat beban tugas kepala daerah atau gubernur kota yang bersangkutan. Sebab kemacetan tidak dapat dipungkiri telah menimbulkan dampak buruk sosial yang teramat tinggi. Misalnya saja orang jadi mudah merasa stress dan frustasi, mudah marah tanpa sebab yang jelas hingga dampak lingkungan yang terkontaminasi oleh makin beratnya polusi udara.

Kompetisi di level mobil murah LCGC ini dimainkan oleh datsun go plus, toyota agya, daihatsu ayla dan honda brio serta suzuki karimun wagon. Minat masyarakat pun cukup antusias, namun tidak semua mobil itu dibeli kalangan menengah ke bawah sebagaimana yang diharapkan sebab sangat memungkinkan juga ada orang kaya yang membeli kendaraan kontroversial ini.

Baca juga