Fakta Buruk Terkait Mobil
Murah - Melalui salah satu
kebijakan pemerintah lahirlah konsep kendaraan roda empat yang katanya hemat
energi dan tentunya murah bila dibandingkan dengan harga mobil pada umumnya.
Namun ini tidak semuanya sesuai dengan fakta melainkan juga ada kecenderungan
sebagai klaim belaka. Bukan hanya itu, lahirnya mobil LCGC (low cost green car)
ini juga dinilai oleh sebagian pihak sebagai sebuah kebijakan yang timpang dan
menuai pro kontra.
Ketimpangan dari
kebijakan ini terlihat jelas dari fakta mobil yang sebenarnya berharga murah
untuk bisa dijangkau masyarakat menengah, namun diharuskan bagi konsumennya
untuk menggunakan bahan bakar beroktan tinggi untuk konsumsi mesinnya. Tentu
ini sangat kentara ketimpangannya. Makanya pemerintah mesti berpikir ulang di
masa mendatang.
Mengenai fakta pro dan
kontra terkait mobil murah ini yakni sebagian kalangan berpendapat lahirnya
mobil lcgc akan menambah kemacetan terutama di kota-kota besar sebagaimana
Jakarta. Ini tentu saja akan menambah berat beban tugas kepala daerah atau
gubernur kota yang bersangkutan. Sebab kemacetan tidak dapat dipungkiri telah
menimbulkan dampak buruk sosial yang teramat tinggi. Misalnya saja orang jadi
mudah merasa stress dan frustasi, mudah marah tanpa sebab yang jelas hingga
dampak lingkungan yang terkontaminasi oleh makin beratnya polusi udara.
Kompetisi di level mobil
murah LCGC ini dimainkan oleh datsun go plus, toyota agya, daihatsu ayla dan honda
brio serta suzuki karimun wagon. Minat masyarakat pun cukup antusias, namun
tidak semua mobil itu dibeli kalangan menengah ke bawah sebagaimana yang
diharapkan sebab sangat memungkinkan juga ada orang kaya yang membeli kendaraan
kontroversial ini.
Baca juga